MANADO, CARIKABAR.ID - Diduga menggunakan Narasumber Fiktif oleh salah-satu pemberitaan di media online, menuai kecaman organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut.
Bukan hanya itu saja, PWI Sulut melalui Sekretaris Merson Simbolon menghimbau lakukan somasi jika ada yang merasa dirugikan dalam informasi tersebut.
“Kalau ada bukti, somasi. Bukti bahwa Narasumbernya Imajiner Fiktif,” tegas Simbolon.
Senada diungkapkan oleh Ahli Pers dari Dewan Pers Yoseph E. Ikanubun saat dihubungi media ini Jumat (04/10) di Manado.
Menurutnya, seorang wartawan pada dasarnya menulis berita tentu dengan dasar mematuhi kode etik yang ada, narasumber juga masuk didalamnya.
“Jadi wartawan dalam menulis berita harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik, antara lain harus akurat termasuk narasumber yang digunakan dalam pemberitaan itu,” kata Ketua Osep sapaan akrabnya.
Lanjut kata mantan Ketua Aliansi Jurnalis Indobesia (AJI) itu, cover both side sangat penting untuk dipenuhi dalam setiap informasi ataupun berita yang akan disebarkan.
“Tak kalah penting melakukan cek dan ricek serta melakukan konfirmasi ke pihak-pihak yang diberitakan, agar memenuhi unsur keberimbangan atau coverboth side,” tegasnya.
Informasi fiktif yang menggunakan narasumber orang yang sudah meninggal itu mengkritik genangan air yang terjadi di sejumlah wilayah di kota Manado, yang menekankan soal kinerja pemerintah kota dalam menangani persoalan banjir.
Disitu disebutkan bahwa upaya pemerintah memperbaiki saluran air dinilai mubazir.
(***/Red)
0 $type={blogger}: