MANADO, CARIKABAR.ID - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw dan dr. Richard Sualang menghadiri kegiatan Konsultasi Publik Ranwal RPJMD 2025-2029 dan Musrembang RKPD Tahun 2026. Kegiatan ini dilaksanakan diruang serbaguna Kantor Walikota Manado, Rabu (26/03/2025).
Laporan pelaksanaan disampaikan oleh Kepala Bapelitbangda Kota Manado Ibu Dr. Ir. Linny Tambajong S.T.,M.Si, mengawali kegiatan tersebut.
Acara dilanjutkan dengan talk show yang dipandu oleh Felix Palenewen yang setelah memberikan pengantar umum bentuk talk show ini langsung bertanya kepada Wali Kota gambaran umum Visi dan Misi AARS.
Walikota Andrei Angouw menyampaikan, bahwa Visi dan Misi tetap sama dengan Visi Misi periode pertama tapi menurut Walikota bahwa Visi Misi ini harus disinkronkan dengan Visi Misi atau Asta Cita Presiden serta Visi Misi Gubernur Sulut.
Hal lain yang disampaikan soal destinasi pariwisata Manado-Likupang. TPA regionalnya juga menjadi prioritas. Walikota ikut menambahkan konsep pariwisata di Kota Manado yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Walikota berharap pariwisata menjadi pendorong utama dalam memacu ekonomi di Kota Manado. Makanya investasi di pariwisata akan digenjot dan konektivitas dapat berjalan dengan baik dengan provinsi serta kota kabupaten lainnya.
Wakil Walikota ikut memberikan pendapat soal pengawasan dalam meningkatkan program-program dengan melihat visi misi yang ada.
"Jadi hal ini akan dieksekusi agar dapat berjalan dengan sebaik munhkin," kata Wakil Walikota.
Soal IPM yang tertinggi di Sulut bagi Walikota harus tetap naik terus termasuk peningkatan kualitas SDM dengan peningkatan pendidikan. SDM pariwisata juga harus dicetak agar menjadi semangat mendorong peningkatan kualitas hidup dan juga ekonomi masyarakat, tambah Walikota.
Bapelitbang Sulut Elvira Katuuk memaparkan, soal keselarasan tentang RPJMD dikaitkan dengan Visi Misi Sulut yang berharap adanya kolaborasi 15 Kota Kabupaten di Sulut untuk memacu perekonomian termasuk dimana Manado. Bagi Ibu Elvira, Kota Manado telah memberi kontribusi kurang lebih 28, 24 % untuk ekonomi Sulut khususnya PDRB.
Ditambahkan Elvira, bahwa soal pariwisata pasti mendapat perhatian dan mendorong Kabupaten Kota seperti Manado yang memang memiliki wilayah pengembangan destinasi pariwisata. Promosi juga menjadi perhatian lewat program digitalisasi yang mensuport pariwisat.
Sementara itu, soal mitigasi bencana diuraikan soal topograsi Kota Manado serta sejarah banjir di Kota Manado serta sinergitas Hulu-Hilir.
Kepala Balai Air Sulut I Sugeng Hariadi menanggapi masalah ini ikut menyampaikan pandangannya soal penanganan banji bahwa dengan melihat masalahnya maka bendungan Kuil Kawangkoan belum sepenuhnya menangkal permasalahan. Kendalanya salah satu adalah masalah lahan untuk soal proyeknya, seperti pembebasan lahan.
Menurut Sugeng, kondisi sungai-sungai di Kota Manado, bahkan sungai mulai menyempit dan masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan di Sungai- Sungai.
Kepala BPN Manado ikut memberikan pendapat soal masalah pembebasan lahan.
"Kerja BWS dan Pertahanan untuk kita warga masyarakat Manado, sehingga tentunya harus kita dukung, "tambah Wali Kota.
Soal membangun vertikal karena keterbatasan lahan, Walikota sudah memberikan jalan keluar seperti rusun untuk meminimalisir dampak bencana warga yang terkena banjir.
Dari Provinsi, Elvira ikut menambahkan juga, bagaimana hal itu tertuang dalam RPJMD khususnya peneggakan tata ruang.
Sekot Mincler Lakat ikut menambahkan soal hasil musrembang yang sudah dilaksanakan ditingkat kelurahan dan kecamatan yang menghasilkan ribuan usulan masyarakat yang harus disinkronkan dengan visi misi nasional dan provinsi Sulut. Sekot memaparkan soal infrastruktur, perbaikan drainase, pengerukan sungai dll.
Bagi Sekot Lakat, ada 335 usulan yang merupakan pokok-pokok pikiran DPRD Manado yang nantinya juga akan disinkronkan dengan hasil musrembang serta program prioritas pembangunan di Kota Manado.
Selesai pemaparan dilakukan forum tanya-jawab dimana terdapat beberapa anggota dewan Manado yang ikut memberikan masukan dan menjadi perhatian pemerintah untuk dipelajari dan disinkrokan dengan pemerintah provinsi dan nasional terutama soal kewenangan apalagi soal perijinan.
Acara terakhir adalah pendatanganan Berita Acara oleh Ketua DPRD Kota Manado, Sekretaris Kota Manado, Kepala Bapelitbang Sulut, Kepala Bapelitbang Kota Manado, dan Kepala BWS I Sulut, Kepala BPN Manado, Kepala BPS Kota Manado, Kadis Kesehatan Kota Manado, Kadis Pendidikan, Ketua REI Sulut, Perwakilan Akademisi, Perwakilan Bantik Malalayang dan perwakilan lainnya.
Hadir pada kegiatan ini anggota DPRD Provinsi Sulut Dapil Manado Ibu Irene Golda Angouw Pinontoan yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado. Hadir juga sebagai pemateri adalah; Sekretaris Kota Manado Dr. Micler Lakat S.H.,M.H, Kepala Bapelitbangda Sulut Elvira M. Katuuk S.T.,M.M, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Ir. Sugeng Harianto M.Si.,M.T, anggota DPRD Provinsi Jean Laluyan, Royke Anter, Forkopimda Kota Manado, Ketua DPRD Kota Manado Dra. Altje Dondokambey M.Kes.,Apt, pimpinan dan Anggota DPRD Kota Manado, Kepala BPS Manado, Kepala BPN Manado, Kepala SKPD, Para Kabag dan Kabid, serta Para Camat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Ormas dan LSM serta undangan lainnya.
(***/Mid)